Senin, 17 Desember 2018

Pelanggaran kode etik jurnalistik

Nah dipertemuan mata kuliah yang selanjutnya membahas tentang kasus pelanggaran kode etik jurnalistik.
Dianggap Langgar Kode Etik, Koran Kedaulatan Rakyat Didemo
 Para aktivis itu mencatat ada 13 berita di halaman utama koran paling besar di Daerah Istimewa Yogyakarta itu yang isinya membela tersangka korupsi dana hibah Persiba Rp 12,5 miliar. Mereka akan mengadukan koran itu ke Dewan Pers.
Mulai 12 Maret hingga 28 Maret berita bertubi-tubi di halaman satu. Kami menduga ada pelanggaran Undang-Undang Pers karena tidak berimbang," kata Tri Wahyu K.H., koordinator Gerakan Anti-Korupsi Yogyakarta, di depan kantor Kedaulatan Rakyat, Senin, 6 April 2015.
Aktivis antikorupsi menyoroti pemberitaan-pemberitaan itu melanggar kode etik jurnalistik. Sebab, peranan pers adalah kontrol media sosial yang dimandatkan oleh Undang-Undang Pers yaitu mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme serta penyimpangan kekuasaan lainnya.
Dalam pasal 1 kode etik jurnalistik disebutkan, wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beretiket buruk. Dalam kaitan pemberitaan, salah satu tersangka korupsi Persiba, M. Idham Samawi, mempunyai hubungan dekat dengan Kedaulatan Rakyat.
Direktur utama koran itu adalah Gun Nugroho Samawi, yang merupakan kakak kandung Idham. Mayoritas saham dimiliki oleh keluarga besar Samawi. "Kami menduga redaksi KR (Kedaulatan Rakyat) sulit bersikap independen dalam kasus itu," kata Tri.
Demikian mata kuliah pelanggaran kode etik jurnalistik.

Bahasa jurnalistik

Nah kali ini mata kuliah jurnalistik membahas tentang bahasa jurnalistik.
Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik, atau dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi pengantar pemberitaan yang biasa digunakan media cetak dan elektronik.
Bahasa jurnalistik harus menggunakan bahasa baku, atau dengan kata lain harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu, bahasa jurnalistik juga harus mudah dipahami oleh pembacanya, karena pembaca tidak punya cukup banyak waktu untuk memahami kata-kata yang sulit.Karena pada dasarnya bahasa jurnalistik memang sangat singkat padat dan mudah untuk dipahami oleh pembacanya. Maka dari itu di berbagai surat kabar habasanya sangat singkat.
Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada khalayak atau publik, jelas tidaknya informasi sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang dipakai. Untuk itu, dunia pers atau jurnalistik sebagai pemberi informasi kepada publik harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar khalayak atau publik dapat memahami maksud yang ingin disampikan.

Unsur berita dan contoh berita

Dipertemuan kali ini kita membahas tentang unsur-unsur berita.
Secara umum, berita adalah laporan kejadian terkini. Berita juga dimaknai sebagai informasi tentang sesuatu yang baru saja terjadi atau akan segera terjadi. Setiap berita yang disampaikan oleh jurnalis pada umumnya mencakup enam unsur berita. Keenam unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H yaitu WHO – WHAT – WHERE – WHY – WHEN – HOW.
1. Who ( siapa )
  Unsur berita yang pertama adalah SIAPA atau WHO. Unsur ini merujuk pada siapa yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian yang hendak dilaporkan.
2. What ( apa )
 Unsur berita yang kedua adalah APA atau WHAT.  Unsur berita ini mengacu pada apa yang terjadi.
3. Where ( dimana )
Unsur berita yang ketiga adalah DI MANA atau WHERE. Unsur berita ini mengacu pada di mana peristiwa atau kejadian itu terjadi.
4. Why ( mengapa )
Unsur berita yang keempat adalah MENGAPA atau WHY. Unsur berita ini mengacu pada mengapa peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi.
5.when ( kapan )
Unsur berita kelima adalah KAPAN atau WHEN. Unsur berita ini merujuk pada waktu terjadinya peristiwa atau kejadian yang diberitakan oleh jurnalis.
6. How ( bagaimana )
Unsur berita yang terakhir adalah unsur BAGAIMANA atau HOW. Unsur berita ini mengacu pada bagaimana peristiwa atau kejadian itu terjadi dan kelanjutannya.
Adapun contoh dari unsur berita :
Dikarenakan Lilin, Satu Rumah Hangus Terbakar Di Lahap Si Jago Merah
Sebuah kejadian yang tidak terduga terjadi pada sebuah komplek perumahan Griya Abadi di Bogor kemarin malam pukul 21.00 WIB. Rumah milik keluarga Bapak Agus tersebut terbakar serta hangus tanpa ada yang tersisa. Kejadian ini terjadi, karena sang pemilik rumah menaruh lilin hidup di atas almari kayu miliknya.
Untuk saja, ketika kejadian berlangsung pemilih rumah yakni Bapak Agus tengah pergi tahlilan di rumah tetangganya. Sedangkan istrinya tengah berada di kampung halamannya.  Dalam kejadian tersebut, kerugian yang di alami oleh Bapak Andi pun cukup besar yakni sekitar 800 juta termasuk beberapa dokumen penting seperti surat tanah, akta kelahiran dan juga ijazah.
Nah, itulah sekilas info yang dapat di berikan kepada Anda mengenai contoh teks berita. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu dan juga bisa bermanfaat untuk Anda semua.

Sumber berita

Nah kali ini kita akan membahas tentang jenis berita.
Sumber berita adalah tempat atau dari mana asalnya berita itu diperoleh. Bagi seorang pencari berita atau wartawan, kegiatan pertama yang mereka lakukan ialah mencari dan menemukan sumber berita. Mereka akan mendatangi kantor polisi, rumah sakit, pengadilan, pameran pasar, atau instansi pemerintah maupun swasta. Disamping itu pun si pencari berita akan mendatangi lokasi bencana alam, menyaksikan pertandingan atau perlombaan olahraga, lokasi kebakaran, dan sebagainya.

Banyak sumber berita yang dapat ditemukan. Pada kenyataannya sumber berita selalu berpangkal pada manusia dan alam sekitar manusia. Manusia sebagai sumber berita tidak terbatas hanya pada para pejabat dari instansi pemerintah atau swasta, tetapi juga mereka yang tidak memiliki kedudukan tertentu seperti Abang tukang becak, sopir.
Meskipun demikian tidak semua manusia tepat untuk dijadikan sumber berita. Manusia tepat untuk dijadikan sumber berita, apabila manusia tersebut:
1. Terlibat langsung di dalam suatu masalah atau peristiwa yang dijadikan berita (manusia tersebut mengalami sendiri peristiwa atau masalahnya).
2.Tidak terlibat langsung di dalam suatu masalah atau peristiwa yang dijadikan berita, tetapi mempunyai hubungan erat secara formal, persahabatan, persaudaraan, atau keluarga dengan manusia yang terlibat langsung pada masalah/peristiwa tersebut.
3.Menyaksikan jalannya atau terjadinya suatu peristiwa yang dijadikan berita (manusia tersebut biasa dinamakan saksi mata).
4.Memiliki wewenang dan menangani secara langsung suatu masalah atau peristiwayang dijadikan berita (misalnya, polisi yang bertugas menangani langsung suatu peristiwa kejahatan).
5.Ahli di dalam bidangnya. (Misalnya seorang ahli pelayaran dapat diminta pendapatnya, sehubungan dengan terjadinya peristiwa kapal yang tenggelam).
Adapun Fungsi Sumber Berita
Secara fungsi sederhananya sumber berita dibagi menjadi dua, yang pertama adalah sebagai pemasok berita atau penyalur informasi, dan yang kedua adalah sumber yang akan menjadi subjek dalam liputan. Pemasok berita biasanya memiliki kepentingan-kepentingan khusus entah itu kepentingan pribadi ataupun golongan sehingga wartawan harus berhati-hati agar nantinya berita tersebut tidak keluar dari topik utamanya.
Adapun

Jenis berita dan contoh berita

Dipertemuan selanjutnya Dimata kuliah jurnalistik kita mjenis  tentang jenis-jenis berita dan contoh berita.
Jenis Berita terpopuler adalah berita keras (hard news) yang biasa kita temui di halaman depan suratkabar atau di program berita radio dan televisi.
Beberapa jenis-jenis berita diantaranya :
1. Straight News (Berita Langsung)
Straight News (berita langsung) adalah berita yang ditulis secara ringkas, lugas, apa adanya. Biasanya berisi informasi terkini tentang peristiwa yang sedang hangat, aktual, dan penting.
Straight News terdiri dari
Hard News
Soft News.
2. Opinion News (Berita Opini)
Opinion News (Berita Opini) adalah berita yang berisi pendapat, pernyataan, komentar. Praktisnya, berita opini itu memberitakan pernyataan narasumber, seperti pidato, konferensi pers, atau ucapan pejabat, pengamat, atau orang masuk kategori “newsmaker” (pembuat berita).
Berita yang berisi pernyataan presiden, menteri, pengamat, gubernur, artis tentang suatu masalah adalah contoh berita opini.
3. Interpretative News (Berita Interpretatif)
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dari straight news dengan tambahan komentar dan penilaian dari reporter atau narasumber yang berkompeten.
Jenis berita ini merupakan gabungan antara fakta dengan opini atau penilaian reporter atau narasumber.
4. Explanatory News (Berita Penjelasan)
Disebut juga “berita pengungkapan”. Jenis berita ini sifatnya menjelaskan secara detail dengan menguraikan sebuah peristiwa dengan data yang lengkap. Fakta dijelaskan secara rinci dengan beberapa argumentasi atau pendapat.
5.Depth News / Indepth News
Depth News adalah berita mendalam yang dikembangkan dari berita yang sudah ada. Pendalaman berita dilakukan dengan cara mencari informasi tambahan dari narasumber atau fakta-fakta yang ada sebelumnya
Biasanya jenis berita ini lebih menonjolkan unsur “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why). Mengapa terjadi, apa penyebabnya, bagaimana prosesnya, bagaimana dampaknya, apa yang harus dilakukan (so what).
6. Investigative News (Berita Investigatif)
Sama dengan Explanatory News, Interpretative News, dan Depth News, berita investigasi merupakan pengembangan dari berita yang suda ada.
Namun, berita investigasi adalah berita yang ditulis berdasarkan hasil penyelidikan wartawan sebagaimana halnya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan sebuah kasus.
7. Comprehensive News (Berita Komprehensif)
Comprehensive news merujuk pada berita yang berisi laporan mengenai fakta dari suatu peristiwa yang ditinjau secara menyeluruh dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Demikian pembahasan tentang jenis-jenis berita dan contoh berita yaitu :
Cantiknya Bunga Tabebuya di Surabaya: Mekar di Musim Hujan, Mirip Musim Sakura di Jepang
Rabu, 28 November 2018 | 06:35 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Memasuki musim hujan, sejumlah jalan protokol di Kota Surabaya semakin rindang dan cantik.
 Hal itu lantaran terdapat banyak pohon tabebuya beraneka warna bermekaran dan menjadi perhatian banyak masyarakat. Bahkan, tabebuya yang dianggap mirip bunga sakura seperti di Jepang ini ramai diperbincangkan warganet dan viral di media sosial.
Pohon tabebuya ini berasal dari negara tropis, yakni Brasil. Namun, Pemkot Surabaya mendatangkannya dari Malang dan Kediri untuk membudidayakan pohon itu sejak 2010 lalu. Tabebuya juga dibudidayakan petani di Kebun Bibit Surabaya.
Tabebuya yang tumbuh di Surabaya memiliki beberapa varian warna, yakni kuning, pink, putih, dan warna ungu yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan bunga sakura.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, tabebuya itu kini tersebar di sejumlah jalan protokol Kota Surabaya, antara lain Jalan Ahmad Yani, Jalan Darmo, dan Jalan Raya Gubeng Surabaya.
"Bunga tabebuya itu sebenarnya sudah banyak tersebar di beberapa tempat, sampai di pelosok jalan, tapi yang paling banyak (memang) di jalan-jalan utama protokol," kata Fikser, Selasa (27/11/2018).
  Bibit tabebuya yang tumbuh subur itu, menurut Fikser, berasal dari budi daya petani bunga yang berada di Kebun Bibit Surabaya. Namun, pemkot juga mendatangkannya dari petani-petani yang berasal dari Malang dan Kediri.

Nilai berita

Nah dipertemuan kita kali ini membahas tentang nilai berita.
Adapun cara membuat berita tentunya ada unsur-unsur nilai yang terdapat pada berita tersebut diantaranya :
1. Frekuensi adalah peristiwa tersebut harus dimulai dan diakhiri dengan siklus publikasi dari organisasi yang melaporkan.
2. Ambang batas adalah peristiwa itu melampaui ambang batas ukuran soal kualitas agar kepentingan yang memadai dan layak berita itu disebar luaskan.
3. Kedekatan budaya adalah peristiwa harus bermakna bagi audiens organisasi berita yang dimaksud kan .
4. Kejelasan: peristiwa harus secara relatif menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
5. Kesesuaian: peristiwa tersebut harus sesuai dengan pemahaman yang melambangkan budaya audiens yang sesuai.
6. Ketidakterdugaan: peristiwa itu jarang terjadi.
7. Kontinuitas: jika suatu berita telah diberitakan terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwa berita tersebut akan terus di terbitkan.
8. Komposisi: liputan berbagai peristiwa sebagian di tentukan oleh struktur internal organisasi pengumpul berita.
9. Tindakan-tindakan kelas elit: peristiwa melibatkan orang elit mungkin untuk di liput daripada yang melibatkan berorganisasi yang tidak penting.
10. Personifikasi: peristiwa yang dapat dilihat berkaitan dengan orang-orang individual.
11. Negativitas: peristiwa-peristiwa lebih layak berita ketimbang peristiwa-peristiwa yang baik.

Jurnalistik dakwah

Pertemuan kita di mata kuliah jurnalistik membahas tentang jurnalistik dakwah. Disini kita membahas perkata dari jurnalistik dan dakwah .
Pengertian jurnalistik adalah ilmu, teknik, dan proses peliputan dan pelaporan peristiwa aktual, penting, dan menarik melalui media massa. Asal kata jurnalistik adalah “jurnal”, artinya laporan. Jurnalistik secara praktis adalah pemberitaan atau kewartawanan. Dakwah adalah ajakan atau mengajak atau menyeru kepada jalan Tuhan, yakni Allah SWT.
 Dapat disimpulkan, jurnalistik dakwah adalah proses peliputan dan pelaporan peristiwa yang mengandung pesan dakwah berupa ajakan ke jalan Allah SWT, yakni mengimani dan mengamalkan syariat Islam. Setiap berita, artikel opini, ataupun feature yang mengandung seruan secara langsung dan tidak langsung, tersurat ataupun tersurat, untuk beriman, berbuat baik (beramal saleh), dan bertakwa kepada Allah SWT masuk dalam kategori jurnalistik dakwah.

Berita, artikel, feature, pun program radio dan televisi yang mengekspos tentang keindahan dan kebenaran Islam juga termasuk dalam jurnalistik dakwah.
Demikian pembahasan dari sejarah daeah, semoga bermanfaat.